Langit malam Jakarta begitu mempesona dengan ribuan kembang api yang tiada habisnya sejak petang menyapa. Dan menjadi bak lautan kembang api ketika telah mencapai puncaknya, yaitu pukul 00:00 yang menjadi pertanda berakhirnya tahun 2012 dan digantikan 2013.
Entah sedang merayakan apa mereka sebenarnya. Merayakan tahun baru katanya.Dengan kemeriahan yang begitu mewah. Untuk apa seharusnya semua ini?. Bukankah hanya menghabiskan waktu, biaya, dan tenagasaja?.
Dulu waktu aku masih remaja, aku memang ingin merasakan bertahun baru. Yang aku maksudkan adalah merayakan tahun baru seperti apa yang akulihat semalam. Yang aku tahu dulu teman-teman ku akan berkumpul, nonton konser, bakar-bakar ikan, dan masih banyak yang akan mereka lakukan. Ya, karena dulu aku sering merasa terasing sehingga aku juga ingin mengikuti kegiatan semacam itu agar keberadaanku diakui. Tapi orang tuaku tak pernah mengijinkan, bahka memberi celahpun tidak. Aku merasa aku telah menjadi orang yang paling tertinggal dalam hal ini diantara teman-temanku. Dan yang lebih parahnya aku sering menganggap orang tuaku masih berpikiran kolot.
Kedua orang tuaku tak pernah mengjari anak- anaknya untuk merayakan sesuatu yang mereka anggap kurang penting, seperti acara tahun baru ini, acara ulang tahun, bahkan ketika kami mendapatkan rangking atau menjuarai lomba. Tak ada perayaan sekalipun atau sekedar memberi hadiah.
Mereka selalu berkata bahwa perayaan seperti itu tidaklah penting. Yang penting adalah bagaimana kita memaknai pergantihan tahun atau pergantian usia itu sendiri. Untuk apa kita merayakan jika nantinya kita tidak membuat perubahan.Lebih baik kita merenungi diri. Melihat kembali apa yang telah kita lakukan selama setahun yang telah berlalu. Bermanfaat atau tidak yang sudah kita lakukan, apakah kita sudah mempu menaiki tangga kehidupan kita, atau hanya jalan ditempat. Apakah target kita tercapai atau tidak. Dan menentukan target target yang akan kita lakukan di tahun depan.
Sekarang pikiran tentang orang tuaku yang kolot udah aku buang jauh-jauh karena sesungguhnya bukan begitu. Mereka hanya ingin melindungi aku. Ya melindungi anaknya, seperti yang sering pepatah katakan "Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, mereka tak akan menjerumuskan anaknya sendiri".
Dulu aku masih sekolah dan masih labil, sehingga pergaulanku menjadi tanggungjawab mereka. sekarang setelah mereka memberi kebebasan penuh padaku aku baru sadar bahwa yang mereka lakukan dulu sangat bermanfaat sekarang. Kepercayaan mereka bahwa aku bisa menjaga diriku sendiri.
Sekarang tak pernah lagi mereka membatasi pergaulanku. Mau pergi kemana aku, dengan siapa dan kapan. Mereka hanya menyampaikan beberapa nasehat saat kami berada di sambungan.. Semua kepercayaan itu telah mereka limpahkan semuanya padaku. Namun saat kebebasan itu telah aku pegang sendiri, semuanya terasa semu. Tak ada lagi euforia yang ingin aku dapatkan seperti dulu. Suanya seakan telah aku dapatkan.
Dan di malam tahun baru ini aku tetap ada disini, di balkon kamar sambil merenungi peristiwa demi peristiwa di tahun 2012. Dan semoga mejadi lebih baik ditahun berikutnya. Lebih banyak tangga yang bisa aku langkakhan.
Jakarta, 1 January 2013